Minggu, 22 Februari 2009

Untuk Pangkas BBM, Temas Line Remajakan Armada





Jakarta, notonews - Pascakenaikan harga bahan bakar minyak, perusahaan pelayaran melakukan penghematan. Untuk menekan biaya BBM, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk atau Temas Line melakukan program peremajaan armada dengan membeli kapal baru dan menjual kapal yang sudah tua.

”Kenaikan harga BBM telah mendorong peningkatan biaya operasional perseroan 14 sampai 17 persen. Untuk bisa berhemat, kami harus melakukan peremajaan armada,” kata Direktur Utama Temas Line Harto Khusumo, seusai rapat umum pemegang saham tahunan, Senin (23/6).

Menurut Harto, tahun ini pihaknya telah membeli delapan kapal baru senilai Rp 420 miliar. Delapan kapal berkapasitas 500 twenty equivalent unit/kontainer 20 kaki itu akan tiba secara bertahap, mulai Agustus hingga Desember 2008.

Setelah mengoperasikan kapal baru itu, Temas Line memperkirakan dapat menghemat biaya BBM 3-4 persen atau Rp 9 miliar-Rp 16 miliar per tahun. ”Menghemat 1 persen BBM itu setara dengan dengan menghemat biaya Rp 3 miliar sampai 4 miliar per tahun,” tutur Harto.

Target pendapatan

Di sisi lain, Direktur Keuangan Temas Line John Wisnu Alwi mengatakan, pihaknya juga mulai menjual armada yang dinilai sudah tidak layak pakai karena boros BBM.

Dengan adanya peremajaan kapal itu, sampai akhir tahun ini Temas Line, yang melayani angkutan laut dan sungai, akan memiliki 33 kapal.

John Wisnu menambahkan, penghematan BBM harus dilakukan karena biaya BBM mengambil porsi cukup besar, yaitu 35 persen dari total biaya operasional Temas Line.

Di tengah melambungnya harga minyak, program peremajaan armada Temas Line akan terus dilakukan. Dengan menghemat BBM, Temas Line menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,27 triliun atau naik 52 persen dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar Rp 835,34 miliar.

Sementara itu, target laba bersih dipatok pada angka Rp 101,2 miliar atau naik sekitar 260 persen dari laba bersih tahun 2007, yaitu sebesar Rp 28,09 miliar.

CONTAINER NEWS


ARUS PETIKEMAS LEWAT TG. PRIOK CAPAI 3,9 JUTA TEUS
Tanggal : 2009-02-03 09:03:50
Sumber : Humas Cabang Tg Priok
Lokasi : Cabang Tanjung Priok
ARUS PETIKEMAS LEWAT TG. PRIOK CAPAI 3,9 JUTA TEUS Tanjung Priok, 2 Februari 2009. Total arus petikemas yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok selama tahun 2008 mencapai angka 3,984.278 Teus atau 2.882.936 Boks dengan rincian di terminal konvensional 1.283.879 Teus atau 1.069.327 Boks, terminal Jakarta Internasional Container Terminal 1.995.781 Teus atau 1.340.878 Boks dan Terminal Petikemas Koja 704.618 Teus atau 472.731 Boks. Jumlah ini meningkat sebesar 7.98% atau 294.495 Teus, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2007) hanya mencapai 3.689.783 Teus atau 2.678.214 Boks. Peningkatan tajam terjadi terhadap petikemas di terminal konvensional dari 1.165.630 Teus di tahun lalu (2007) menjadi 1.283.879 Teus di tahun 2008 ini, berarti mengalami kenaikan sebesar 10.14% atau 118.249 Teus. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya arus petikemas antar pulau sejalan dengan beralihnya kegiatan pola transportasi menggunakan petikemas yang dalam beberapa tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan yang cukup tajam dimana pada tahun 2003 lalu arus petikemas di terminal konvensional baru mencapai 707.660 Teus atau 621.146 Boks. Peningkatan juga terjadi terhadap arus barang di terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Priok selama tahun 2008 mencapai 42.049.526 ton yang terdiri dari general carg0 9.155.388 Ton, bag cargo 1.705.560 Ton, curah cair 7.985.389 Ton, Curah Kering 12.093.930 Ton dan Petikemas 11.109.249 Ton atau 1.283.879 Teus. Jumlah itu meningkat sekitar 0,16 % atau 68.612 ton, jika dibandingkan tahun 2007 yang tercatat 41.980.914 ton. Total arus barang dan petikemas baik di terminal konvensional maupun petikemas selama tahun 2008 tersebut diangkut dengan 18.110 unit kapal atau 92.984.572 GT, dengan rincian kapal internasional (ocean going) sebanyak 5.321 unit atau 62.946.523 GT dan kapal dalam negeri (inter island) 12,789 unit atau 30.038.049 GT. Jumlah tersebut meningkat 1,58% atau 281 unit kapal dari jumlah kapal yang mengangkut barang dan petikemas pada tahun 2007 yang tercatat hanya 17.829 unit kapal atau 89.030.524 GT. Peningkatan arus kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok ini, dipicu meningkatnya secara signifikan arus kapal domestik (antar pulau) sebesar 6,1% atau 735 unit kapal, jika dibandingkan tahun lalu (2007) yang tercatat 12.054 unit atau 22.006.329 GT Sedangkan untuk kapal internasional (Ocean Going) mengalami penurunan sebesar 7.68% atau 454 unit kapal, dimana pada tahun lalu mencapai angka 5.775 unit atau 61.024.195 GT. Arus Barang Ekspor/Impor. Arus barang berdasarkan perdagangan di terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Priok meliputi perdagangan internasional impor 12.336.727 ton, ekspor 5.479.989 ton serta perdagangan antar pulau bongkar 16.868.999 ton dan muat 7.363.821 ton. Jika dibandingkan tahun lalu (2007) arus barang impor mencapai 11.996.578 ton, berarti mengalami kenaikan sebesar 2,84% atau 340.139 ton. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan beerapa produk impor seperti curah cair kimia dan steel product. Namun untuk arus barang ekspor-pun mengalami penurunan sebesar 25,74%. Jika dibandingkan pada tahun lalu (2007) mampu mencapai 7.379.221 ton menjadi 5.479.989 ton selama di tahun 2008. Menurunnya arus barang yang diekspor ini sejalan dengan penurunan beberapa produk ekspor seperti : CPO, Semen, Klinker dan beberapa produk kayu. Untuk perdagangan antar pulau, arus barang yang dibongkar mengalami kenaikan sebesar 6,85% atau 1.899.232 ton, dari 15.787.613 ton pada tahun lalu (2007) menjadi 16.868.999 ton di tahun 2008. Meningkatnya arus barang yang dibongkar ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan seperti beras antar pulau, CPO, Steel Plate, Alat Berat dan Besi Tua serta komoditas bahan galian berupa Batu Bara untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri dan Pasir. Kenaikan juga terjadi terhadap arus barang yang dimuat melalui terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Priok ini, dari 6.817.502 ton menjadi 7.363.821 ton selama tahun 2008. Jumlah ini meningkat 8,01% atau 546.319 ton. Untuk barang dominan yang dimuat terdiri dari semen bag, general cargo, klinker serta petikemas antar pulau. Meskipun demikian arus petikemas antar pulau dalam 3 bulan terakhir (Oktober- Desember) rata-rata hanya mencapai 115 ribu teus/bulan atau turun sekitar 11%, yang sebelumnya bisa mencapai 130 ribu teus.

by noto temas 301